Thursday, November 10, 2016

Pengenalan Peralatan Lapangan

Pengetahuan dasar mengenai jenis peralatan yang diperlukan untuk pengambilan data geologi di lapangan sangat penting diketahui oleh setiap ahli geologi, sehingga proses pengambilan data bisa lebih efisien dan menghasilkan data yang baik. Berikut kami berikan gambaran mengenai alat-alat dasar yang diperlukan, perlu kami tekankan bahwa daftar ini merupakan daftar yang minimal, peralatan tambahan mungkin diperlukan sesuai dengan situasi dan kondisi dari masing-masing area.

Perlengkapan-perlengkapan dasar yang diperlukan ketika melakukan kegiatan pengambilan data geologi di lapangan antara lain:

1. Kompas geologi
Digunakan untuk menentukan arah posisi, pelamparan, dan kemiringan lapisan batuan, serta orientasi struktur geologi yang dijumpai di lapangan (Gambar 1.)
Gambar 1. Berbagai jenis kompas yang didesain untuk ahli geologi: (A) Finnish Suunto compass, mirip dengan Swedish Silva Ranger 15 TDCL; (B) American Brunton ‘pocket transit’; (C) Swiss Meridian (E) French Chaix-Universelle. Kompas model Brunton and Meridian juga bisa digunakan sebagai hand level
(gambar diambil dari buku Basic Geological Mapping) 
2. Palu geologi
Digunakan sebagai alat bantu di dalam pendeskripsian batuan dan pengambilan contoh setangan (sampel). Palu geologi yang biasa digunakan terdapat 2 jenis:
  • Pointed tip, jenis palu geologi yang berujung runcing, umumnya dipakai pada batuan keras seperti batuan beku.
  • Chisel edge, jenis palu geologi yang berujung lebar (seperti pahat), umumnya dipakai pada batuan yang berlapis, misalnya pada batuan sedimen.
    Gambar 2. Jenis palu geologi yang umum digunakan dalam pengambilan data geologi di lapangan: pointed tip (kiri) dan chisel edge (kanan). Model yang ditampilkan adalah yang dipasarkan oleh Estwing (www.estwing.com).
3. Lensa pembesar
Digunakan di dalam pengamatan contoh setangan batuan untuk membantu mengenali mineral-mineral penyusun batuan. Lensa pembesar yang digunakan biasanya memiliki pembesaran 8 sampai 20 kali.
Gambar 3. Contoh hand lens yang digunakan dalam pengamatan batuan
(sumber gambar: www.pilbarageology.com.au)

4. Pita atau tali ukur
Disarankan untuk menggunakan pita ukur yang menggunakan skala standar (m) atau campuran. Dipakai untuk mengukur ketebalan lapisan batuan, dimensi singkapan dan komponennya dalam pembuatan sketsa geologi, untuk menghitung jarak, dll.
Gambar 4. Contoh macam-macam pita dan tali ukur  (gambar: www.hometrainingtools.com)

5. Peta dasar
Peta dasar diperlukan untuk menentukan dan mencatat lokasi pengamatan, untuk mencatat data pengamatan (kontak dan jenis batuan, arah dan kemiringan lapisan batuan, struktur geologi dll). Jenis peta dasar yang umum digunakan adalah peta topografi, dengan skala menyesuaikan skala pemetaan yang dilakukan.


6. Buku catatan lapangan 
Digunakan untuk mencatat hasil pengamatan, dianjurkan menggunakan buku dengan sampul yang tebal atau terbuat dari kertas yang tahan air dan berukuran sedang, sehingga praktis dibawa dan tahan terhadap cuaca (hujan).
Gambar 5. Contoh buku catatan lapangan  (gambar: dokumentasi pribadi)

7. Alat tulis
    Alat tulis standard yang diperlukan antara lain: pensil (HB atau 2B), pensil berwarna (minimal 12 warna), penghapus, mistar segi tiga, busur derajat, peruncing pensil, spidol tahan air, clip board (untuk membawa dan melindungi peta dasar)

    8. Plastik sampel
    Diperlukan jika pengambilan data geologi membutuhkan pengambilan contoh setangan. Kantong contoh batuan diharapkan terbuat dari material yang kuat, bisa berupa kantong plastik (untuk contoh batuan yang lunak dan lembab), atau kantong kain (untuk batuan yang tajam dan kering).
    Gambar 6. Contoh jenis kantong contoh batuan yang terbuat dari kain (kiri) dan plastik (kanan). Sumber gambar: www.textilebags.co.uk.
    9. Tas lapangan 
    Dipergunakan untuk membawa semua peralatan lapangan dan contoh batuan sehingga dianjurkan tas yang dibawa berupa tas punggung (untuk memudahkan pergerakan), berukuran cukup besar untuk menampung peralatan lapangan dan perbekalan, berbahan kuat dan dianjurkan memakai tas yang berbahan tahan air, sehingga bisa melindungi peta, catatan lapangan dan contoh batuan

    10. Larutan HCl
    Larutan HCl digunakan untuk menguji adanya kandungan karbonat pada batuan. Larutan dengan konsentrasi 0,1 M sudah cukup memadai untuk pengujian ini. Setiap pengujian hanya membutuhkan 1-2 tetes saja sehingga dianjurkan untuk menempatkan larutan pada botol kecil yang kedap dan mudah diteteskan (contoh: botol bekas obat tetes mata).

    11. Komparator
    Tabel komparator bisa digunakan untuk mempermudah pendeskripsian batuan, contoh misalnya komparator ukuran butir, komparator prosentase komposisi dan lain sebagainya.

    Gambar 7. Contoh komparator butir (gambar: www.ukge.com)
    12. Kamera
    Kamera yang digunakan diharapkan memiliki resolusi yang cukup tinggi sehingga kenampakan geologi (morfologi, singkapan, jenis batuan dll) bisa terekam dengan baik, dan akan lebih baik jika kamera yang digunakan tahan air dan tahan goncangan sehingga bisa berfungsi dengan baik di segala kondisi medan.

    Wednesday, November 9, 2016

    Pengantar Geologi Dasar

    Geologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai bumi, asal usul terbentuknya bumi, struktur, komposisi, serta sejarah dari bumi itu sendiri, hingga termasuk kepada perkembangan kehidupan yang terjadi di dalam bumi, serta proses - proses yang menyebabkan keadaan bumi seperti sekarang ini (Whitten dan Brooks, 1972).
    Pada dasarnya geologi merupakan ilmu yang sangat berkaitan dengan :
    1. Fisika, berkaitan dengan gaya - gaya yang terdapat di dalam bumi.
    2. Kimia, berkaitan dengan materi penyusun bumi.
    3. Biologi, berkaitan dengan kehidupan masa lalu, yang kini dijumpai sebagai fosil (fosil merupakan sisa organisme yang terawetkan secara alami dan umumnya berwujud padat serta keras dan telah berumur lebih dari 11.000 - 12.000 tahun).

    Asal usul bumi sendiri terdiri dari berbagai hipotesis yang dikemukakan oleh para ahli seperti :
    1. Hipotesis kabut oleh Immanuel Kant
    2. Hipotesis kabut oleh Pierre Simon Laplace
    3. Hipotesis planetesimal oleh T.C. Chamberlin dan F.R. Moulton
    4. Hipotesis pasang surut gas oleh Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys
    5. Hipotesis peledakan bintang oleh Fred Hoyle
    6. Hipotesis kuiper oleh Gerard P. Kuiper
    7. Hipotesis awan debu oleh Von Wizsecken

    Secara umum, geologi dibedakan dari ilmu geodesi dan geografi meskipun objeknya sama yaitu bumi. Geodesi sendiri menurut Strahler (1969) merupakan ilmu yang mempelajari mengenai bentuk dan ukuran / dimensi bumi, sedangkan geografi menurut Holmes (1965) merupakan ilmu yang mempelajari mengenai manusia dan lingkungan (fisik, biologis, dan budaya), serta hubungan timbal balik antara keduanya.

    Bumi merupakan suatu planet dimana material penyusunnya terdiri dari mineral dan batuan. Mineral merupakan materi penyusun bumi yang merupakan unsur atau senyawa anorganik, terbentuk secara alamiah, mempunyai sifat dan komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat fisik tertentu serta memiliki struktur dalam yang teratur dan berbentuk kristal (Bates dan Jackson, 1990). Sedangkan batuan adalah massa materi mineral, baik yang bersifat kompak keras maupun yang tidak, yang membentuk bagian kerak bumi. Batuan dapat terdiri dari satu macam mineral ataupun kumpulan dari berbagai macam mineral (Whitten dan Brooks, 1972).


    referensi :
    Soetoto. 2013. Geologi Dasar. Yogyakarta : Penerbit Ombak
    Utoyo, Bambang. 2009. Geografi 1 membuka cakrawala dunia : untuk kelas X SMA. Jakarta : Pusat perbukuan departemen pendidikan nasional.
    Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi untuk SMA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga